PENGERTIAN KURS dan MACAM-MACAM KURS
A. Pengertian
Kurs
Kurs
(exchange rate) adalah harga sebuah mata uang dari sutu negara yang diukur atau
dinyatakan dalam mata uang lainnya. Kurs memainkan peranan penting dalam
keputusan-keputusan pembelanjaan, Karena kurs memungkinkan kita menerjemahkan
harga-harga dari berbagai negara ke dalam satu bahasa yang sama. Bila semua
kondisi lainnya tetap, depresiasi mata uang dari suatu negara terhadap segenap
mata uang lainnya (kenaikan harga valuta asing bagi negara yang bersangkutan)
menyebabkan ekspornya lebih murah dan impornya lebih mahal. Sedangkan apresiasi
(penurunan harga valuta asing di negara yang bersangkutan) membuat ekspornya
lebih mahal dan impornya lebih murah.
Kurs
sangat penting dalam pasar valuta asing (foreign excahange market). Walaupun
perdagangan valuta asing berlangsung di berbagai pusat keuangan yang tersebar
di seluruh dunia, teknologi telekomunikasi modern telah mempertautkan mereka
menjadi sebuah rangkaian pasar tunggal yang beroperasi 24 Jam setiap hari.
Salah satu kategori penting dalam perdagangan valuta asing adalah perdagangan
berjangka (forword trading), di mana beberapa pihak sepakat mempertukarkan mata
uang di waktu mendatang atas dasar kurs yang mereka sepakati. Sedangkan
kategori lainnya, yakini perdagangan spot (spot trading) langsung melaksanakan
pertukaran tersebut ( ini biasanya untuk keperluan-keperluan mendesak atau praktis).
Oleh
karena kurs merupakan harga relative dari dua set, maka layak biala kurs
dianggap sebagai harga asset itu sendiri. prinsip dasar penetapan harga asset
adalah bahwa nilai asset saat ini ditentukan oleh perkiraan daya belinya di
masa mendatang. Dalam mngevaluasi asset, para penabung (investor) selalu
memperlihatkan aspek perkiraan imbalan (rate of return) yang dibuahkan asset
itu, atau tingkat pertambahan nilai investasi yang tertanam dalam asset
tersebut di waktu-waktu selanjutnya.Imbalan dari simpanan yang diperdagangkan
di pasar valuta asing ditentukan oleh suku bunga (interest rate) dan perkiraan
perubahan kurs.
Keseimbangan
dalam pasar valuta asing mensyaratkan adanya kondisi interest parity, yakni
suatu kondisi di mana berbagai simpanan dalam mata uang apa pun menawarkan
perkiraan imbalan yang sama besarnya (bila diukur atau dihitung dengan satuan
yang sama). Bila suku bunga dan perkiraan kurs masa mendatang tetap, kondisi
interest parity menjamin adanya keseimbangan kurs. Kurs yang tengah berlaku
juga dipengaruhi oleh berbagai perubahan atas perkiraan kurs untuk waktu
mendatang. Sebagai contoh, apabila terjadi kenaikan perkiraan kurs dolar/DM
untuk masa yang akan datang, maka jika suku bunga tetap, kurs dolar/DM yang
tengah berlaku akan meningkat.
Kurs
dapat pula disebut sebagai perbandingan nilai. Dalam pertukaran dua mata uang
yang berbeda, maka akan terdapat perbandingan nilai/harga antara kedua mata
uang tersebut. Perbandingan nilai inilah yang disebut dengan kurs.
Dalam
kenyataannya, sering terdapat berbagai tingkat kurs untuk satu valuta asing.
Perbedaan ini timbul karena beberapa hal antara lain perbedaan antara kurs beli
dan jual oleh pedagang valas, perbedaan kurs yang diakibatkan oleh perbedaan
dalam waktu pembayarannya, perbedaan dalam tingkat keamanan dalam penerimaan
hak pembayaran. Kurs beli adalah kurs yang dipakai apabila para pedagang valas
atau bank membeli valuta asing, sedangkan kurs jual adalah kurs yang dipakai
apabla pedagang valas atau bak menjual valuta asing.
B. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Nilai Kurs
1.
Tingkat inflasi
Dalam pasar
valuta asing,
perdagangan internasional baik dalam bentuk barang atau jasa menjadi
dasar yang utama dalam pasar valuta asing, sehingga perubahan harga dalam
negeri yang relatif terhadap harga luar negeri dipandang sebagai faktor yang
mempengaruhi pergerakan kurs
valuta asing. Contoh: jika Amerika sebagai mitra dagang Indonesia
mengalami tingkat inflasi yang cukup tinggi maka harga barang Amerika juga
menjadi lebih tinggi, sehingga otomatis permintaan terhadap produk relatif
mengalami penurunan.
Rasio uang dalam daya beli (paritas daya beli)
berfungsi sebagai titik nilai tukar yang mencerminkan hukum nilai. Itulah
mengapa tingkat inflasi berdampak pada nilai tukar. Peningkatan inflasi di
suatu negara mengarah pada penurunan mata uang nasional, dan sebaliknya.
Penyusutan inflasi uang di dalam negeri akan mengurangi daya beli dan
kecenderungan untuk menjatuhkan nilai tukar mata uang mereka terhadap mata uang
negara-negara di mana tingkat inflasi yang lebih rendah.
2.
Aktifitas neraca pembayaran
Neraca pembayaran secara langsung mempengaruhi nilai
tukar. Dengan demikian, neraca pembayaran aktif meningkatkan mata uang nasional
dengan meningkatnya permintaan dari debitur asing. Saldo pembayaran yang pasif
menyebabkan kecenderungan penurunan nilai tukar mata uang nasional sebagai seorang
debitur dalam negeri mencoba untuk menjual semuanya menggunakan mata uang asing
untuk membayar kembali kewajiban eksternal mereka. Ukuran dampak neraca
pembayaran pada nilai tukar ditentukan oleh tingkat keterbukaan ekonomi.
Contoh, efek dari perubahan tarif, pembatasan impor, kuota perdagangan, subsidi
ekspor berdampak pada neraca perdagangan. Ketika keseimbangan positif dalam
perdagangan ada di muka terdapat peningkatan permintaan untuk mata uang negara
yang meningkatkan laju, dan dalam hal keseimbangan negatif proses sebaliknya
terjadi. Pergerakan modal jangka pendek dan jangka panjang bergantung pada
tingkat suku bunga domestik, pembatasan atau mendorong impor dan ekspor modal.
3.
Perbedaan suku bunga di berbagai negara
Perubahan tingkat suku bunga di suatu negara
akan mempengaruhi arus modal internasional. Pada prinsipnya, kenaikan suku
bunga akan merangsang masuknya modal asing Itulah sebabnya di negara
dengan modal lebih tinggi tingkat suku bunga masuk, permintaan untuk
meningkatkan mata uang, dan itu menjadi mahal. Pergerakan modal, terutama
spekulatif “uang panas” meningkatkan ketidakstabilan neraca pembayaran.
Suku bunga mempengaruhi operasi pasar valuta asing dan
pasar uang. Ketika melakukan transaksi, bank akan mempertimbangkan perbedaan
suku bunga di pasar modal nasional dan global dengan pandangan yang
berasal dari laba. Mereka lebih memilih untuk mendapatkan pinjaman lebih murah
di pasar uang asing, dimana tingkat lebih rendah, dan tempat mata uang asing di
pasar kredit domestik, jika tingkat bunga yang lebih tinggi. Di sisi lain,
kenaikan nominal suku bunga di suatu negara menurunkan permintaan untuk mata
uang domestik sebagai tanda terima kredit yang mahal untuk bisnis. Dalam hal
mengambil pinjaman, pengusaha meningkatkan biaya produk mereka yang, pada
gilirannya, menyebabkan tingginya harga barang dalam negeri. Hal ini relatif
mengurangi nilai mata uang nasional terhadap satu negara
4. Tingkat pendapatan relatif
Faktor lain yang mempengaruhi permintaan dan penawaran
dalam pasar mata uang asing adalah laju pertumbuhan pendapatan terhadap
harga-harga luar negeri. Laju pertumbuhan pendapatan dalam negeri diperkirakan
akan melemahkan kurs mata uang asing. Sedangkan pendapatan riil dalam negeri
akan meningkatkan permintaan valuta asing relatif dibandingkan dengan supply
yang tersedia.
5.
Kontrol pemerintah
Kebijakan pemerintah bisa mempengaruhi keseimbangan
nilai tukar dalam berbagai hal termasuk:
a. Usaha untuk menghindari hambatan nilai tukar valuta asing.
a. Usaha untuk menghindari hambatan nilai tukar valuta asing.
b. Usaha untuk menghindari hambatan perdagangan luar
negeri.
c. Melakukan intervensi di pasar uang yaitu dengan
menjual dan membeli mata uang.
Alasan pemerintah
untuk melakukan intervensi di pasar uang adalah :
a.Untuk memperlancar perubahan dari nilai tukar uang
domestik yang bersangkutan.
b. Untuk membuat kondisi nilai tukar domestik di dalam
batas-batas yang ditentukan.
c. Tanggapan atas gangguan yang bersifat sementara.
d. Berpengaruh terhadap variabel makro seperti inflasi, tingkat suku
bunga dan tingkat pendapatan
6. Ekspektasi
Faktor
terakhir yang mempengaruhi nilai tukar valuta asing adalah ekspektasi nilai
tukar di masa depan. Sama seperti pasar keuangan yang lain, pasar valas
bereaksi cepat terhadap setiap berita yang memiliki dampak ke depan. Dan
sebagai contoh, berita mengenai bakal melonjaknya inflasi di AS mungkin bisa
menyebabkan pedagang valas menjual Dollar, karena memperkirakan nilai Dollar
akan menurun di masa depan. Reaksi langsung akan menekan nilai tukar Dollar
dalam pasar.Adapun macam-macam kurs yang sering kamu temui di bank atau tempat penukaran uang asing (money changer), di antaranya sebagai berikut:
- a. Kurs beli, yaitu kurs yang digunakan apabila bank atau money changer membeli valuta asing atau apabila kita akan menukarkan valuta asing yang kita miliki dengan rupiah.
- b. Kurs jual, yaitu kurs yang digunakan apabila bank atau money changer menjual valuta asing atau apabila kita akan menukarkan rupiah dengan valuta asing yang kita butuhkan.
- c. Kurs tengah, yaitu kurs antara kurs jual dan kurs beli (penjumlahan kurs beli dan kurs jual yang dibagi dua).